Pages

Friday, October 8, 2010

Lesson to be Learned! The Creative Destruction Process in Essay


Dear blog! Saya mungkin pada awalnya begitu kecewa dengan kegagalan saya di essay untuk tahun kedua. Mungkin bila tahun pertama saya memang belum siap, tahun ini mungkin saya merasa terlalu PD menghadapi tantangan. Worth saying, memang, kompetisi EPK adalah kompetisi yang sangat dinamis! Menurut saya, penilaian bersifat subjektif atas disiplin dan persepsi pengetahuan juri. Dan memang, namanya juga EPK ya, jadi kritisasi dan inovasi adalah pelajarannya.

Di blog sebelumnya, saya pernah menuliskan beberapa tips menulis essay. Hari ini, alhamdulillah saya mendapatkan satu lagi tipsnya, yang saya lupakan :

"Proses penulisan essay pemikiran kritis bermulai dari sebuah, atau segelumit peristiwa yang kita kritisi, analisis, dan berujung pada penciptaan sebuah inovasi kritis atas permasalahan yang ada. Essay yang kritis, haruslah bisa menunjukan bahwa sebuah permasalahan tersebut benar-benar penting, dan berujung pada beberapa inovasi kritis."

Pada essay kali ini, saya kurang mengelaborasi urgensi permasalahannya. Benar kata juri dari FH, saya mungkin harus bisa memberikan contoh kongkret permasalahan, misal, tenaga kerja kontrak dalam bentuk pekerja migran. Mungkin permasalahan saya bisa lebih baik dielaborasikan, begitu pula dengan solusinya. Contohnya, bisa menyajikan data permasalahan, korban jiwa, kerugian,dsb, Solusinya, kalau bisa terintegrasi dan jangan yang umum. HMMM!

Namun, alhamdulillah, saya kembali bisa belajar. Dunia itu luas, semua orang berkembang, pemikiran berkembang, dan creative destruction-pun tercipta. Oleh karenanya, tetap semangat! dan teruslah menulis!

0 komentar:

Post a Comment